Fenomena demikian yang berusaha diterjemahkan oleh Swega owner RAT Motosport di Jl. By Pass Juanda 17, Sidoarjo untuk beradaptasi menyambut trend kuda besi Fi. Bahkan telah berlangsung 7 tahun silam, ketika kuda besi Fi belum seramai ini.
Memang benar lebih instant, tapi membutuhkan special tools dan proses mempelajari fitur ECU atau ECM yang diaplikasi setiap kuda besi Fi. ECU memiliki peranan penting, menerima data input sensor, yang kemudian diolah untuk pengendalian hardware seperti injector, fuel pump, busi dan extra fan.
Hasil kajian dari beberapa produk, Swega menyatakan setiap kuda besi Fi data ECU telah pengaturan telah ditetapkan pabrik, sesuai dengan jenis dan kebutuhanya. Sebaliknya, saat dihadapkan kebutuhan konsumen atau loyalis sebuah brand, kadang perlu pengaturan atau re-map program data ECU.
Disini tantangan baru menghadapi serbuan kuda besi Fi. Cuman, untuk realisasinya, ECU OEM sebaiknya ganti versi aftermarket atau kompetisi lebih dulu.
Menurut Swega, re-map ECU aftermarket adalah seni memanipulasi data untuk mendapatkan peningkatan nilai HP dan torsi. Prosesnya kompleks, sebab membutuhkan tambahan hardware untuk membaca data program ECU dan beragam.
Bisa pakai OBD2 Communication Port, BDM Port, Boot Mode, Membuka EEPROM dari ECU, ada juga yang memprogamnya dengan IC Programmer. Merknya juga variatif, ada FG Tech Galleto, K-Tag Master, Kess V2, Piassini Enginering dan MPPS V16. Kemudian diolah dalam software pada laptop.
Swega owner RAT Motosport, Sidoarjo. Menunjang kebutuhan korekan & option part racing yang diaplikasi.
Perangkat lunak ini memungkinkan akses pemrograman dalam ECU aftermarket. Dengan begitu peta bahan bakar dan pengapian dapat dirubah, untuk keperluan transisi yang lebih mulus dan respons throttle. “Hal ini juga didasari dari rombakan komponen mesin yang sifatnya berpengaruh terhadap pengaturan debit bahan bakar, seperti camshaft, katup dan desain porting, ”tunjuk Swega.
Sipnya, dengan pemrograman ini juga bisa menghilangkan terputusnya suplai bahan bakar. Pemetaan deselerasi throttle, juga bisa diaplikasi. Diproyeksikan untuk meminimalisir engine brake dan membuat transisi bukaan throttle lebih lancar.
“Kuncinya cukup menemukan waktu pengapian yang tepat dan rasio udara dan bahan bakar di setiap peningkatan RPM, sembari mengujinya diatas mesin dynotest, ”urai Swega yang workshopnya makin dibanjiri kuda besi Fi untuk keperluan re-map, baik segmen baju batik sampai jacket Dainese itu. pid
RAT MOTOSPORT
Jl. By Pass Juanda 17,
Sidoarjo
(0812 3280 9454 – 0856 4557 7007)