Article Index
Mengambil lokasi di area parkir Malang Town Square (Matos), event yang sekaligus menutup rangkaian serial kompetisi modifikasi terbesar di Jawa Timur tersebut berlaksana dengan gayeng dan meriah, yang mana ratusan pegiat modifikasi, bikers hingga bengkel modify turut hadir menyemarakkan acara.
"Acara kali ini sebagai pamungkas rangkaian event kontes HJOS yang sudah berlangsung tiga seri, dan untuk kali ini juga sebagai final battle. Dan agar lebih membawa semangat kompetisi sekaligus persaudaraan, event ini kita open, jadi bisa diikuti oleh peserta ataupun kontestan di luar Jawa Timur. Sekali lagi, terima kasih untuk kontestan dari luar Jatim yang sudi hadir di Malang," jelas Achmad Efril Ramadhani dari Hypercrea Jatim.
ACHMAD EFRIL. Mewakili Hypercrea Jawa Timur tetap kompak dan solid.
Area parkir di bawah rooftop Malang Town Square pun terlihat sesak dengan dipajangnya ratusan kuda besi modify hasil mahakarya bengkel dan modifikator se-Jatim Raya yang datang dari berbagai daerah, dari ujung Timur hingga bagian Barat. Tak kurang 274 kontestan berhasil dikumpulkan dalam total 17 kategori kelas, baik kelas utama, kelas eksibishi maupun Moto Meet Up.
Mengingat diseting sebagai kontes terbuka, beberapa peserta dari luar Jawa Timur pun hadir di event kali ini, termasuk pasukan Scooter Cartel Yogyakarta, J2CM dan AT Project asal Jepara, Q2 Modification dari Pati, penggemar 2 tak dari komunitas Racun 2T Kudus, Nakano Garage dari Bandung hingga squad El Garage Semarang.
Mereka pun mampu mempersembahkan beragam karya yang terbilang komplit dari berbagai aliran, dari sekedar motor modif harian, rookies, pure daily, racing style dari beragam subaliran, klasik, thailook, custom hingga FFA. Konstelasi acara juga berlangsung rapih, dengan time-line acara yang tersusun teratur, sejak proses pendaftaran, scrutineering, test jalan hingga awarding night.
CUSTOM VS HEDON. Tidak hanya menampilkan kreasi modif tetapi juga display terbaik.
"Luar biasa kontesnya full meriah karena semua aliran modifnya datang, dan salutnya yang dari luar Jatim juga bisa hadir dengan spek modif terbaru," tambah Harpendi dari Victory Malang yang bertugas mengkoordinir peserta dan registrasi.
Ajang kompetisi modifikasi Hypercrea Jatim Otocontest Series 2025 memang menyajikan kelas dan kategori yang terbilang superlengkap sehingga bisa mengakomodir semua aliran modifikasi.
Tercatat, total 14 kategori yang dilombakan untuk kelas utama, diantaranya kelas restorasi baik untuk spek orisinil maupun fashion, kelas Daily Style baik untuk Pure daily dan Pro Daily. Kemudian kelas CB/GL/MP dan Tiger modify serta kelas Sunmori Style dan Fashion Otre. So pasti, aliran modifikasi tertinggi di kasta custom modif, extreme ataupun retrois juga kita tampung, Free For All !"
ALL OUT MODIFIKASI JAWA TIMUR Dipajang di Hypercrea Jatim Otocontest 2025 Final Battle.
Selain itu, dibuka juga kategori untuk spek motor modif gaya balap alias racing, dari Racing Night Style, Racing Style Pro yang melombakan modifikasi motor gaya Indo Drag Style dan Pro Street Racing, serta Racing Style Non Pro untuk spek balap Herex, Novice Street Racing dan Daily Street Racing.
Kemudian, kelas Thailook Style juga masih dibuka bagi penggemar modifikasi Daily Rookies, Mothai Otre, Baby Look maupun Novice Thailook. Sementara, kontestan yang berasal dari Malang diwadahi dalam kategori Lokal Pro dan Non Pro.
RAGAM ALIRAN MODIF LENGKAP. Dari harian, racing hingga custom.
Seperti seri-seri sebelumnya, di event pamungkas ini juga dibuka kelas khusus eksebishi yang dimaksudkan mewadahi para pegiat modif dan kontes yang lagi berkembang di daerah tempat acara berlangsung. Spesial di Malang, HJOS menggelar tiga kelas eksebishi, yakni Ngalam Style, Rookies Modify dan Ordinary Paint.
"Untuk seri Final Battle kali ini, animo kontestannya sangat luar biasa dan salutnya mereka benar-benar mempersiapkan motornya demi tampil di ajang Hypercrea Jatim Otocontest, dan bagi penggemar modifikasi lokalan Malang yang ingin berpartisipasi juga dirangkul dengan kelas-kelas yang lagi digemari di Malang, termasuk Ngalam Style," jelas Tito Monster, salah satu pengadil Ototrend.
