
Secara teknis, motor berkarburator dan yang berinjeksi hanya beda sistem di sektor pemasok campuran bahan bakarnya. Di motor konvensional yang masih memakai karburator, bahan bakar dari tangki 'dihisap' dengan metode vakum ke karburator untuk dicampur dengan udara sehingga menghasilkan fuel mix menuju ruang bakar. Sebaliknya, di motor bermesin injeksi, bahan bakar disedot oleh fuel pump untuk dialirkan ke injektor, yang kemudian disemprotkan ke dalam ruang bakar via throttle body.

Nah, dari sini saja, kelihatan jika fuel pump tidak beres, maka kinerja mesin akan terganggu, paling tidak muncul indikasi mbrebet, atau jika sudah fatal akan mogok.
"Bahan bakar juga membawa pengaruh, bensin yang kotor akan lebih cepat menimbulkan kotoran di tangki, dan jika semakin lama menumpuk maka filter di fuel pump juga akan semakin cepat kotor dan kerja fuel pump terganggu atau macet," ungkap Didik, yang menyarankan untuk menguras tangki, atau minimal membersihkan tangki ini setahun sekali.

Cara mengecek fuel pump masih bagus, lemah atau loyo, bisa didengar saat motor dinyalakan yang mana kunci kontak dalam posisi On. Jika tidak ada suara fuel pump, berarti sudah lemah. Akan lebih bagus, jika filter fuel pump juga sering dicek, dan sering dibersihkan.
"Fuel pump ini biasanya satu paket dalam tangki, tinggal lepas dan pisahkan dari tangki dan kemudian dibersihkan, termasuk filter olinya sekalian," tambah Didik. Untuk preventif, saringan pompa bila kotor bisa dibersihkan, atau jika sudah tidak berfungsi bagus, bisa dilakukan penggantian.

Part ketiga yang wajib dibersihkan jika ada indikasi mesin brebet karena tangki kotor, disusul fuel pump gak berfungsi maksimal adalah dengan membersihkan injektor. Jika injektor normal, maka semua part bisa dirakit ulang dan dilakukan pengecekan awal dengan menyalakan motor secara stasioner. Kemudian putar gas di kisaran 5000-8000 rpm secara langsam, dan jika sudah tidak ada gejala mbrebet, berarti mesin injeksi sudah bekerja normal.
edit/foto : punk/istimewa