Pandangan itu pula, up side down berikut triple clamp aftermarket yang biasa berjuluk Taiwan dan biasa dipinang V-Ixion, CB150 Scorpio itu, dicangkok di W175 yang biasa dipakai daily use. Kontur triple clamp yang lebih lebar handling jadi meningkat.
Konteks demikian, taste menunggang kuda besi retro yang identik bengal lebih didapat. Selain itu, dimensi up side down yang lebih besar dibanding teleskopik, membuat tampilan kaki depan kian padat. Trik aplikasinya juga mudah.
Versi Fajar, as komstir mengusung bawaan up side down. Pertimbangannya, triple clamp memiliki dimensi lebih tebal. Dipastikan as komstir orsi jadi kurang panjang. Istimewanya, bearing as komstir atas bawah tetap Original Equipment Manufactured. Jadi tak ada istilah ngesok dan bubut.
Hanya saja, dimensi as komstir bawaan triple clamp dan up side down after market kelewat panjang. "Sehingga menyiasatinya, bagian atas bawah komstir mesti diganjal ring, bawah 7 mm dan atas 11 mm, "tunjuk Fajar. | pid
UP GRADE SOK DEPAN W175

BAGI FAJAR modifmania kawak yang lama bermain modifikasi skutik asal Surabaya, layak ketika W175 yang dipakai di metropolis, nuansanya dibuat beda. Tepatnya dibuat kombinasi antara retro dan milenial. "Jadi tak selalu retro, apalagi saat dipakai daily use aktif, "tegas Fajar yang kini aktif menjalankan bisnis audionya di pasar Genteng, Surabaya.