YAMAHA F1Z R - TULUNGAGUNG : KOREKAN TRANSFER ILMU JAPRONG KE IKBAL

Perkembangan dan geliat kelas bebek 2 tak 116 cc, belakangan ini mulai berlangsung sportif. Terkait dengan pembatasan usia rider yang berlaga, sebagai konsekuensi sulitnya parameter, pertimbangan dan berbagai aspek pertimbangan, kapan rider pemula untuk dinaikkan ke seeded.

 

 


Untuk mencermati dan mengatasi problem ini, di kelas ini memakai pembatasan umur max 20 tahun, sebagai aturan non teknis yang diklaim krusial mempengaruhi prestaasi kuda besi rider pemula yang berlaga. Salah satunya rider pemula M. Ikbal, yang kini membela tim Nevasahi TMTN Tulungagung.


Sipnya, Syaifudin Muhamad sebagai owner tim mendaulat Dadang Japrong, spesial sebagai tester performa mesin pada level akselerasi dan top speed, sekaligus arsiteknya. Jelinya Dadang identik dengan tolak ukur performa bebek 2 tak 116 cc karapan, jadi tinggal bergeser mencermati urusan durabilitynya.


Itu artinya, transfer ilmu buat M. Ikbal jadi makin singkat, gaya mengumpan power dan speed, makin mudah direalisasi bahkan dikembangkan oleh M. Ikbal. Dan uraian korekan mesin kali ini, lebih cenderung fokus ke pembenahan crankcase.


Bearing as kruk versi kompetisi daleman crankcase dikondisikan tetap basah dan licin, sebagai pendukung gasingan tengah atas. Triknya simpel, daun membran dipertahankan standar, cuman konsekuensinya wajib pandai gantung RPM, efek gas segar campur dengan perbandingan 1 liter Pertamax : 35 cc Motul 510 lebih pekat.

 

RASIO RACIKAN JAPRONG.

 


Hanya saja, saat bergeser di gasingan tengah atas saat tingkat kevakuman minim, stok gas segar tadi relatif masih ada. Dari point ini saja, plus minus desain porting blok silinder bisa dicover stok gas segar tadi.
"Cara, ini saya aplikasi mengingat desain lubang buang lebarnya saya terapkan hingga 39 mm, tapi naiknya cuman 1,2 mm," kata Japronk .


Pada bagian ini japrong turut meneruskan pemakaian  knalpot orsi, dengan stinger lebih pendek 18 mm dan perut yang makin pendek berganti bafel custom. Jadi, klop buat menghela gigi 3(24-19) dan 4(23-21), yang cenderung lebih ringan. Final seting perangkat pengapian terbagi CDI, spull dan koil diaplikasi dari F1Z R Full Clutch 98 dan perbandingan kompresi 8,4 : 1.   

 
 
SPEK KOREKAN
Piston : Over size 100
CDI, spul & koil : F1Z R Clutch
Bearing as kruk : FAG
Daun membran : Standar
Gigi rasio : 3(24-19) & 4(23-21)     
Final gear : 13-43
Knalpot : Custom

naskah/foto : pid

 

 

 


REDAKSI   |   KODE ETIK   |   DISCLAIMER