Menurut Ari, bagian ini ditambal las diral, tapi bukan berarti dibuntu. Sebab, mantel liner masih diaktifkan, cuman ruangnya lebih minim. Konsekuensinya radiator berganti Satria F 150 Fi, dengan kapasitas air lebih banyak. Sisi lain, big end turut digeser hingga stroke menjadi 65 mm dari standarnya 58,7 mm. Tentu saja tepi daun as kruk turut dibobok las listrik, guna memperkuat kedudukan big end.
Agar tetap tertib saat naik turun dari TMA ke TMB, bagian bawah blok silinder diganjal paking berbahan almu billet. Suplai gas segar, dilayani throttle body UMA 32 mm dan injector 10 hole aftermarket Thailand. Diteruskan up grade daleman silinder cop, dengan katup 26 mm (in) dan 22 mm (ex).
Dan program Electronic Control Unit, dipinjam dari BRT Juken 5. Saat ini, program mapingnya sementara memakai best map, mengingat hanya dipakai kebutuhan touring dan belum ada lawan yang berani. Cuman, untuk limiter RPM dibobol dijadikan 16.000 RPM.
"Alasan itu pula, bearing as kruk saya gantikan versi kompetisi, dengan clearence lebih longgar, "urai Ari yang mencangkok knalpot WRX K2. n Fajar
SPEK MESIN :
KATUP : 26 mm (in) & 22 mm (ex)
BLOK SILINDER : Custom
PISTON : 75 mm
STROKE : 65 mm
CAMSHAFT : Kawahara
KOIL : Kawahara
INJEKTOR : 10 hole
THROTTLE BODY : Uma 32 mm
ECU : BRT Juken 5
RADIATOR : Suzuki Satria F150 Fi
KNALPOT : WRX
YAMAHA V-IXION 2011, SURABAYA : MANTEL LINER NGALAH SAAT 285 CC

ARI BEGAWAN IWS Motor Sport, yang identik dengan V-Ixion sukses meng-upgrade V-Ixion 285 cc. Sepertinya ini yang pertama di Surabaya. Pertanyaan kritis tentu merujuk pada seputaran mantel liner blok silinder, mengingat piston yang diusung 75 mm.