"Bergabung di Yamaha menjadi hal paling signifikan bagiku selama lima tahun terakhir, jadi memutuskan untuk berpisah adalah hal yang sulit. Apalagi, kami punya beragam pencapaian. Yang pasti, saya tetap berkomitmen hingga akhir musim untuk meraih hasil terbaik," ucapnya.
Keputusan untuk berpisah ini memang dianggap jalan paling baik bagi Vinales, yang selama ini selalu kesulitan untuk konsisten di papan atas. Bahkan, dia finish paling belakang saat GP Jerman lalu, setelah Vinales benar-benar tidak bisa mengembangkan kecepatan sama sekali, bahkan sejak sesi latihan hari jumat.
"Di Sachsenring, saya ingin pulang saja di hari jumat karena sama sekali tidak berkembang. Dan baru kali ini saya finish paling belakang, hal yang belum pernah terjadi selama saya membalap," begitu ucapan Vinales.
Di luar Aprilia, beberapa opsi tim yang kosong hanyalah VR46 Ducati. Di akhir 2019 lalu, Ducati juga pernah memberi penawaran ke Vinales untuk gabung, tetapi Vinales memilih perpanjangan kontrak bersama Yamaha. Yang pasti, mundurnya Vinales justru membuka opsi baru bagi pembalap-pembalap Yamaha lain untuk gabung tim pabrikan, terutama Franco Morbidelli.
editor : punk, foto : motogp