"Tahun ini merupakan event pertama di Sumenep, yang dibanjiri 434 starter, dan kita berikan rangsangan dengan hadiah tambahan yakni tabungan umroh untuk jawara umum," ungkap Faisal, salah satu sesepuh otomotif di Sumenep.
Keseruan terlihat nyata di kelas bebek 2 tak, racikan khas Madura mampu menguasai ajang balap trek lurus. Sebut saja tim Cabe asal Madura yang turun dikelas bebek 2 tak open dan lokal Madura. "Prepare butuh waktu sebulan buat ajang ini," ungkap Afan, owner team Boss Cabe Pamekasan.
Di kelas bebek 2 tak 130 CC lokal, team Boss Cabe sukses menjadi tercepat. Di kendali dragster Farhan asal Bangkalan mampu meraih catatan waktu 07.663 detik disusul dragster Wardi asal Pamekasan yang membukukan waktu tercepat 07.729 detik." Untuk piston dipasang 55 mm sedangkan Karbu pake 38mm yang dikerjakan oleh tunner Huri Motor," bisik Afan yang mengaku sangat puas torehan positif.
Adu gengsi rival se-Madura tersaji di kelas 2 tak 130 CC open. Bejibun joki jam terbang tinggi yang dikontrak sesaat oleh beberapa team balap Madura kian sengit. Adit Coco dan Joko Percil sukses menjadi yang tercepat disusul dragster Febri yang mencatat waktu 07.667 detik. "Untuk joki Febri kupasang gir 13-35," ungkap Afan, owner Boss Cabe.
Kian bergengsi di kelas bebek 2 tak 116 CC open yang dihuni 15 joki kawakan. Deska Muntel mampu meraih waktu 08.083 detik disusul Adit Coco dibawah team Boss Cabe meraih waktu 08.342 detik dan Arif Tijil asal Semarang yang meraih catatan waktu 08.257 detik.
"Untuk setingan mesin 116 CC kupake piston diameter 53 mm dan karbu standar berikut gir depan belakang 13-37," tutur Afan yang mempercayakan Dadang Japrong sebagai sang tunner.
naskah/foto : Chand.
