“Kuface off total berparas ekstrim ala Speedway Moto yang emang jarang dijamah kustom lovers anak negeri,” ungkap warga Jl.A.H Nasution no.297, Tasikmalaya.
Speedway merupakan balap klasik ekstrim era 1923 di Amerika dan berkembang di Australia serta New Zealand. Terbilang ekstrim coz 4-6 motor membalap di lintasan oval datar berpasir dengan spesofikasi motor bermesin satu percepatan serta tanpa rem yang mampu melesat hingga 110 km/jam.
Merealisasikannya, Egi merancang bangun frame anyar tubular berkonstruksi hard tail frame yang diback up pasangan kaki-kaki diameter lebar lengkap dengan aplikasi karet ban kembang tahunya.
“Hanya saja, keduanya tetap kugawangi piranti ciet demi keamanan riding every dayku,” kekeh doi. Menonjoklan pakem khas Speedway style, empang bensinnya doi desain mengerucut dan diposisikan di bawah back bone. Mengekornya, sebidang single spring seat dipasang di ujung buritan back bone.
Pamungkas aksi, kelar mendesain set fender bersissy bar, all out body doi balut kelir silver yang kontras atraktif kala dikombain lapis kelir merag menyelubung rangka. l don
SPEK KUSTOM :
FORK : GL Series, TROMOL : Grand & RX King, PELEK : DID 160x19 & AHM 180x18, BAN : Inoue 275-19 & 300-18, BUILDER : J&D Garage, Jl.A.H Nasution No.288, Mangkubumi-Tasikmalaya, OWNER : Egi (085223606069)
HONDA GL PRO ’87 – TASIKMALAYA : TASIKMALAYA’S SPEEDWAY

MENJIWAI MUTLAK dunia kustom yang sukses jadi passionnya, Egi Tri Yanuar ogah tampil mainstream. Dibuktikannya keren bareng maskot kustom berjantung GL Pro Black Series yang jadi bejekan kebanggaannya.