Skala prioritas, dengan berlangsungnya even selama dua hari, ada kesan yang mendalam akan perjalanan adventure yang mengsusung tema East Java X-Pedition ini. Diklaim sebagai gaya baru beradventure. Bahkan, dengan keberadaan camp-camp yang disiapkan tadi, juga akan membangun suasana brotherhood makin kuat antar mania CRF 150L. Apalagi disini kental dengan transfer ilmu skill beradventure antar rider yang berlaga.
Tomy Salim young guns Jatim. Performa standar CRF 150L luar biasa & cocok untuk kebutuhan adventure.
Turut mengundang Lewis Cornis crosser asal Australia dan Tommy Salim rider nasional, yang identik dengan tim Honda PT. MPM, siap membiaskan energy positifnya ke rider yang berlaga kali ini. Lewis yang juga piawai rear whel steering di supermoto level international itu, di beberapa kesempatan saat beradventure, juga memamerkan kepiawaiannya free style dengan CRF 150L.
Termasuk Rizky Christanto Manager Community Development Department Honda PT. AHM, berserta jajaran juga ikut berlaga di Honda CRF Day East Java X-Pedition 2019 Seri 1, Malang ini. Di kesempatan ini Rizky bersua kembali dengan Janal Chunk Direktur Utama JC Suspension Indonesia, setelah ngobrol banyak soal suspensi di kesempatan Indonesia CBR Race Day Sentul, minggu silam.
Rizky Christanto Manager Community Development Department Honda PT. AHM, Janal Chunk JC Suspension Indonesia & Surya Transporter rider adventure kawak Jatim. Turut berpartisispasi & meramaikan Honda CRF Day East Java X-Pedition 2019 Seri 1.
Sipnya, kalau selama ini even adventure menyasar komunitas, tapi di event Honda CRF Day East Java X-Pedition Seri 1, Malang ini dimix dengan peserta yang didominasi oleh konsumen CRF 150L non komunitas. Sifat even kali ini juga berusaha melayani konsumen agar lebih bisa berexperience dengan CRF 150L. Hingga peserta yang berlaga tersebar merata, hingga paling jauh seperti dari Jogja dan Sumenep.
Komunitas CRF 150L Sumenep & Sidoarjo. Bangga menjadi bagian peserta Honda CRF Day East Java X-Pedition 2019 Seri 1 & setuju dengan konsep even yang inovatif.
Pertimbangan dan parameter beragam-nya level dan latar belakang peserta kali ini, maka tingkat kesulitan trek kita pakai medium - hard. Tapi, ada juga konsumen mania CRF 150L yang sudah jago, menginginkan medan yang lebih extreme. Dari input ini juga, kita akan terus amati dan evaluasi lebih dulu hasil perkembangannya, ”tegas Suhari Marketing Communication & Development Division Head Honda PT. MPM.
Bahkan, ketika meninjau animo peserta yang luar biasa, sengaja di even kali ini dibatasi hingga 200 rider. Mengingat, even adventure berpotensi mengundang resiko, sebab banyak variabel trek dan sikon di alam yang tak bisa diprediksi dan dihafal. Dan kembali lagi dengan misi even, sebagai bentuk layanan Honda PT. MPM kepada konsumen, maka di even ini kita kemas agar peserta bisa menikmati adventure lebih enjoy, solid dan terkontrol, ”urai Suhari.
Suhari Marketing Communication & Development Division Head Honda PT. MPM. Siap menggelar Honda CRF Day East Java X-Pedition 2019 - 3 seri membedah 7 gunung & upaya pemerataan brand image CRF 150L di pelosok Jatim.
Sisi lain, sebagai upaya pemerataan market CRF 150L, sekaligus sebagai bentuk layanan untuk mengakomodir mania CRF 150L di pelosok Jatim, untuk seri Honda CRF Day East Java X-Pedition Seri 2, kemungkinan jalur dan trek yang dipakai bergeser di seputaran gunung Wilis dan gunung Kelud. Sedang seri ke 3, di gunung Ijen dan gunung Raung.
Sebab, di daerah Jatim lintang selatan sangat dominan sekali pemilik CRF 150L, yang layak untuk diakomodir di special event serupa. Kita juga ingin menyampaikan pesan sekaligus membuktikan, bahwa CRF 150L terbukti nyaman, irit, sekaligus membuktikan bahwa teknologi Pragramable Fuel injection lebih jago dibanding karbu, saat dipakai adventure.
“Outputnya, jelas untuk membangun brand image dan sebagai apresiasi kepada konsumen yang telah percayakan ke produk CRF 150L, hingga mampu memimpin pasar hingga 67% di 2019 ini, ”sebut Suhari yang menambahkan di setiap pembelian Honda CRF 150L berhadiah helm adventure.
MENYISIR RUTE EKSOTIS 50 KM BERSAMA CRF 150L
Malang tak ada habisnya untuk dibahas dari sisi kearifan lokal, alamnya yang subur dan kaya, hingga pesona setiap sudut panorama alam yang eksotis. Termasuk rute yang dipilih di hari pertama ini. Mengambil start dari Kampung Tentara, Lawang kemudian menuju Jl. Tumapel, menyisir desa Klampok, Sumber Nyolo, Tumpang Rejo, Boro Gragal, Tawang Argo, Bulu Kerto, Junggo dan Cuban Talun, Malang. Dengan total estimasi panjang trek 50 KM.
Eksotisnya alam Malang. Menjadi pilihan trek hari pertama Honda CRF Day East Java X-Pedition 2019 seri 1.
Variabel trek kali ini lebih pas disebut sebagai training adventure. Kurva tingkat kesulitan variabel trek smooth. Sebab, rute awal kondisi trek aspal dan kombinasi makadam, dengan suasana pedesaan yang kental. Aroma kayu bakar yang dipakai penduduk desa buat memasak, sejenak mengingatkan suasana etnik dan tradisional. Demikian dengan senyum sapa penduduk desa yang ramah.
Selepas dari pemukiman penduduk desa Kelampok, kondisi trek dengan kontur tanah vulkanik mulai menyapa. Level masih aman buat rider novice, sebab hanya berkontur bumpy dan lereng. Kualitas udara murni terasa legah dihirup dalam-dalam, bagian ini alam serasa bersahabat.
Lebih dalam lagi saat memasuki kawasan Sumber Nyolo, kombinasi vulkanik basah dan kering mulai muncul di sepanjang trek. Pelajaran manteng RPM dan gemulainya postur bodi rider, untuk mendapat kestabilan lebih, secara tak langsung terpola pada masing-masing rider.
Saat RPM terlalu lebar roda belakang spin, saat postur kaku menahan setang kemudi bodi motor malah melawan. Konteks demikian yang berlanjut pada evaluasi setiap rider pada gaya bawaan motor, di setiap meter trek yang dihajar.
Kontur variabel trek. Mantap menjadi pembelajaran & evaluasi rider pada gaya bawaan motor.
Memasuki rute KM 30, rider mendapat kesempatan recovery, sembari menyantap makan siang dengan menu ayam bakar dan lalapan khas dari hasil bumi. Suasana guyub, solid dan ramah, lebih terpancarkan dari masing-masing rider. Seakan duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi. Obrolan kecil soal kesalahan teknik bawa motor, hingga berbagi saran, terdengar samar tapi merata. Kisaran 35 menit waktu berlalu, perjalanan lanjut
Makin ke dalam lagi, pelajaran paling sulit ada di seputaran check point Tawang Argo. Kondisi trek sejenis vulkanik dan kompos dari sisa tanaman yang tergilas dengan tanah. Ditambah lagi kondisinya yang basah. Kondisi rider yang lagi on fire, makin semangat beradaptasi dengan trek di zona ini. Jatuh bangun sudah menjadi hal biasa, saat roda belakang spin dan roda depan terkunci tanah yang nge-rel.
Rider CRF 150L on fire. Tetap semangat kendati diuji medan trek bertipikal medium - hard.
Ada yang menarik saat rider jatuh bangun di zona paling extreme ini. Untuk menghidupkan mesin tak lagi ribet, sebab cukup restart kunci kontak, tekan switch double starter, mesin langsung nyala. Kelebihan ini pula, rider terjaga lebih enjoy saat jatuh bangun.
Disini ada ilmu baru lagi, otre jadi ingat saat crosser bule berlaga di even Power Cross di 2017 di Madiun, saat kondisi trek licin dan tergenang air hingga 10 cm. Crosser bule punya trik saat menghadapinya. Dengan menggeser pantat ke belakang hingga ujung jok. Ketika didefinisikan setara dengan merubah center of gravity kuda besi lebih ke belakang.
Resep itu pula, yang kemudian otre terapkan saat menghadapi licinnya trek kali ini, sembari memainkan tuas kopling guna menyelaraskan tinggi rendah RPM berbanding speed. Kendati roda belakang spin, tapi tak sampai merubah konturnya menjadi donat efek vulkanik yang tergilas.
Kondisi beda lagi saat mendekati Bulu Kerto, kontur vulkaniknya keras tapi bertipikal lumut. Speed diumpan di gigi 1, terlalu agresif. Bawaannya di gigi 2 dan 3, dengan terpaksa bawaan RPM jadi lebih tinggi, saat dibutuhkan untuk mencapai speed ideal. Pada zona ini, nyaris tak boleh salah menjaga RPM, konsentrasi penuh mutlak menjadi panduan. Lagi-lagi ilmu baru menghadapi trek demikian makin singkat diimprove rider yang berlaga disini.
Hamparan perkebunan apel. Merefresh kondisi fisik rider setelah tegang menghadapi variabel trek & jalur bebatuan-nya sukses dilayani suspensi CRF 150L.
Giliran memasuki kawasan Junggo, panorama perkebunan apel menghampar luas, sukses merefresh pikiran yang sempat tegang saat terkuras melayani adrenalin. Bedanya di trek kali ini, full bebatuan seperti bakal calon jalan yang akan diaspal. Up side down CRF 150L jadi makin teruji, rambatan vibra optimal diredam, hingga setang kemudi terjaga smooth.
Demikian dengan perpaduan kontruksi monosok dan pro link CRF 150L, responsive meneruskan rambatan vibra roda belakang. Outputnya, traksi tetap ideal saat menghajar bebatuan, hingga saat melewati di bumpy, otre mencoba berfantasi buat jumping tipis-tipis.
Camp Adventure Cuban Talun, Malang. Konsep baru adventure & diklaim makin mempersolid brotherhood rider CRF 150L yang berlaga.
Saat menjelang finish di Cuban Talun Camp, kontur aspal pedesaan kembali menyambut, dengan hawa dingin yang mulai menyengat. Pemandangan camp ramah menyapa rider yang memasuki finish. Disini pula, jiwa brotherhood yang kuat akan kembali terjalin hingga malam tiba.
Entertaint dangdut. Sukses memecah dinginnya alam Cuban Talun, Malang & menjadi pengiring rider CRF 150L silaturakhim.
Bahkan entertaint dangdut masa kini yang digelar di malam hari, makin klop menghangatkan suasana, selain api unggun. Jadi atmosfirnya selaras dengan tema East Java X-Pedition yang diusung Honda PT. MPM kali ini. Oh ya, di kesempatan itu juga turut dideklarasikan komunitas Honda CRF 150L chapter Nganjuk, Sumenep, Surabaya dan Malang. pid