"Model BMW R18 Classic ini terlihat lebih besar daripada R18 First Edition. Kesan moge klasiknya kian dapat, dengan safety fitur dan teknologi terbaru. Namun, banyak ubahan yang berbeda dari model R18 First Edition, jadi truly an icon to own," buka Joe Frans, CEO BMW Motorrad Indonesia.

Dibandingkan dengan BMW R18 First Edition, BMW R18 Classic ini memang sebasis, baik dari sisi dapur pacu, eksterior hingga kaki-kakinya. Dapur pacunya adalah mesin big boxer 2 silinder 1.802 cc, yang berdaya 91 hp di putaran 4.750 rpm dan torsi 150 Nm di rentang 2.000 – 4.000 rpm. Cruiser ini dipacu hingga 180 km/jam, yang mana tingkat konsumsi rata-rata 17,9 km untuk satu liter bensin.

Namun, cukup banyak part baru yang dijejalkan ke cruiser dengan harga di atas Rp 1 miliar tersebut. Paling kentara, tambahan windshield depan yang cukup besar. Lalu, ada jok penumpang berikut tas kulit yang dicantolkan ke sisi samping motor.
Tak hanya itu, perangkat seperti lampu depan juga sudah pakai LED. Yang menarik, tambahan part ini bisa dicustom sesuai keinginan pengendara. Dengan begitu, ciri khas R18 tidak hilang, namun juga terkesan ekslusif.

Sementara, fitur elektronik yang menjadi standar tetap disertakan, seperti mode kendara dalam tiga mode yakni “Rain”, “Roll”, dan “Rock”, serta fitur lain seperti Automatic Stability Control, MSR dan Integral ABS. BMW Indonesia melego R18 Classic ini dengan harga Rp 1,069 miliar off the road, atau Rp 100 jutaan lebih mahal dari model R18 First Edition.
editor : punk, foto : istimewa