"Saya sudah gemar modif sticker dan wrapping sejak sekolah menengah kejuruan, jurusan otomotif. Lalu, semakin bisa mendalami ilmu ini saat ditawari kerja di toko sticker di kota saya tahun 2008 lalu," buka Ramadani Aditya, empunya Borneo Sticker membuka obrolan.
Rama sendiri juga hobi otomotif, dan juga senang modifikasi. Apalagi, sang ayah yang seorang pebengkel las sering menggarap order rangka chopper. Dari situ juga, terlecut untuk utak-atik motor sendiri, terutama menggunakan sticker.

Kemudian, sejak kerja di toko sticker itulah, Rama bisa mendapatkan tambahan ilmu, sekaligus mengasah kemampuan dalam dunia sticker, yang kemudian membawanya dalam satu tekad membuka usaha sticker sendiri. "Tahun 2012, saya buka toko sendiri, dan sempat jatuh bangun juga. Bahkan, sampai buka toko jam 6 pagi sampai 12 malam di awal merintis. Alhamdulillah tahun 2016 saya bisa beli ruko sendiri. Meski kecil, setidaknya saya tidak perlu menyewa," kenang Rama.

Salah satu titik loncatan panji Borneo Sticker adalah ketika mulai turun di ajang kontes motor sejak 2014. Apalagi, kala itu kategori sticker juga benar-benar booming dan banyak peminatnya. "Saya ikut kelas yang sesuai, dan motor garapan saya juga sering juara. Dari situ juga, nama saya lebih dikenal," tambahnya. Beberapa kejuaraan modifikasi yang diraihnya juga spesial, termasuk the best wrapping dan the best sticker/decals.

Bekerja dengan hati dan iklas, pekerjaan apapun yang kita kerjakan anggap saja yang sedang kita kerjakan itu adalah milik kita. Jadii harus totalitas & berkualitas hingga hasil nya pun harus harus memuaskan. Itulah satu motto dan semangat Rama dalam bekerja. Sehingga dia pun berusaha menunjukkan kualitas dalam pengerjaan.
Karena itulah, bahan yang dipakai pun diusahakan terbaik, terutama yang berstandar Eropa, seperti Oracal, 3M atau Maxdecal. Yang pasti, salah satu targetnya adalah bisa tembus pasar internasional, meskioun saat ini produknya juga sudah sampai di negeri jiran, dan tersebar di kota-kota seperti Kuching Serawak.

Ketelitian dan waktu pengerjaan juga berusaha ditepati. Lama pengerjaan wrapping / decal sendiri tergantung type motor & kerumitan part-part body kendaraannya juga (estimasi 1-3 hari pengerjaan) untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Sementara, ongkos wrapp/decal juga relatif, tergantung jenis kendaraan, dengan ancar-ancar 500 ribu-1,5 juta untuk motor berbodi kecil, dan 750 ribu-3 jutaan untuk motor berbodi besar atau sport.
Saat ini, inovasi dan trend yang dikembangkan Borneo Sticker adalah decal print yang dikombinasikan cutting sticker, agar mendapatkan hasil yang berbeda dan bisa memuaskan konsumen. "Ke depan, kami juga mau produksi sticker UV, stripping custom bahan transparan dengan banyak kombinasinya," tukas sang pujaan hati Syalwa & Eva ini.
BORNEO STICKER PONTIANAK
Jl. H.M. Suwignyo no.2 A - Sungai Bangkong, Pontianak Kalimantan Barat
CP : Rama +62 812-5353-3502
naskah/foto : punk/istimewa