MENDIAGNOSA SISA UMUR STATOR (SPUL)

SPUL atau stator assy memang jarang memicu problem, tapi ketika sekali problem langsung fatal akibatnya. Sebab, sumber arus listrik tak lagi bisa diproduksi, untuk diteruskan ke pengisian dan mensuport sistem penerangan. Awal problem biasa terjadi akan menyebabkan proses pengisian ke aki jadi lemah, sehingga pemakaian double starter tak bisa normal. Selain itu, penyimpangan kondisi dan fisik spul tak lagi bisa diprediksi.


Pertimbangan itu, maka kondisi spul ada baiknya selalu diperhatikan, terkait sisa umur pemakaiannya. Agar riding tetap nyaman tanpa khawatir arus listrik hilang saat di perjalanan dan berdampak pada mesin mati. Dengan demikian, ada baiknya untuk lebih cermat mencari pemicu terjadinya spul mengalami penyimpangan. Lalu apa saja ? Ikuti saja penuturan Lukman Setyawan mekanik HKU Motosport spesialisnya perombak mesin karbu jadi Fi di Jl. Raya Kebonsari 26, Surabaya.

AS KRUK OLENG
KALAU pemakaian normal dan service periodik rutin dilakukan, tingkat keolengan as kruk kemungkinan baru akan terjadi di 7 - 10 tahun. Tapi, beda dengan aksi dan gaya riding rider karapan atau pembalap road race. Dijamin, tingkat keolengan as kruk makin cepat terjadi di kisaran 4 - 5 tahun.

Ingat ya, as kruk menjadi dudukan fly wheel yang terangkai dengan magnet dan selalu berhubungan dengan stator assy. Nah, ketika as kruk oleh secara tak langsung magnet yang terangkai dengan fly wheel tadi akan kontak dengan curent sebagai dudukan spul. Sampai disini, kern (dudukan kawat kumparan spul) akan mengikis magnet.

Kontaknya curent dan magnet, secara tak langsung akan memicu terjadinya konslet. Lambat laun akan memicu terjadinya spul panas dan berujung terbakar. Cuman, efek terbakarnya tadi tergantung tingkat gesekan. Misalkan tingkat gesekan yang dihasilkan berat, maka proses terbakarnya juga cepat.

Itu artinya, meskipun fly wheel dan magnet jarang mengalami problem, di setiap melakukan service berkala ada baiknya melakukan semi over houl. Untuk melakukan kondisi magnet, apa masih normal atau justru sudah mengalami gesekan dengan kern spul.

Dengan cara ini, langkah defensif bisa dilakukan sejak awal, hingga riding tetap tenang meskipun melalu rute hutan sepanjang 7,5 macam di kawasan Asembagus, Wongsorejo dan Banyuwangi.




KAPASITAS OLI MESIN & IDEALNYA PENGGANTIAN PERIODIK
SPESIAL berlaku buat sport, bebek dan skutik yang flywheel - magnetnya teredndam oli mesin. Maka, secara tak langsung oli mesin yang tadinya berfungsi untuk menstabilkan suhu spul, akan jadi berbalik menjadi monster ketika kualitas oli mesinnya sering dibiarkan dalam kondisi tak layak pakai.

Pertimbangan itu, idealnya pemakaian oli mesin bisa ditambahkan 100 cc. Misalkan standarnya kapasitas oli mesinnya 1000 cc, maka pemakaian oli mesinnya jadikan 1100 cc. Berlaku buat bebek dan sport atau skutik yang sudah melalui odometer di atas 6000 KM - 8000 KM, saat-saat ring pison dan blok silinder menuju ke problem aus.

Sedang, buat motor baru atau yang baru saja over size atau balik ke under size, jadwal penggantian oli mesin periodik atau berkala lakukan di setiap 1200 KM dan maksimal 1500 KM. Mengapa ? sebab, kualitas oli mesin pada kondisi pemakaian odometer tersebut, sifat pendingin terhadap spulnya sudah hampir habis.

HINDARI MEMAKAI KIPROX SETENGAH LAYAK PAKAI
CIRI KHASNYA, proses pengisian lambat dan aki mudah ngedrop dan kemudian tekor. Maka, ketika meninjau fungsi kiprox sebagai penyearah arus dan menatabilkan arus pengisian ke aki, dipastikan komponen di dalamnya ada yang mengalami penyimpangan.

Ketika dicek dengan voltmeter kalau arus output kiprox cuman 12 volt, dengan asumsi spul masih sehat, maka sebaiknya segera lakukan penggantian kiprox baru. Mengapa ? ketika spul produktif menghasilkan arus listrik dan kiprox mengalami penyimpangan, arus listrik tadi tak akan bisa disalurkan sempurna oleh kiprox untuk konsumsi pengisian, pengapian dan penerangan. Sama halnya dengan arus listrik tertahan di kiprox.

Awal problem, ciri khasnya soket kiprox macam gosong Tapi lambat laun, arus listrik yang tertahan tadi, akan berbalik membakar rangkaian unit stator. Dan problem ini berlaku buat jenis pengapian DC 1 phase dan DC 3 phase.

INDIKASI SPUL WARNA
SISA umur pemakaian spul, bisa saja diindikasi dari warna spul. Kalau baru warna tembaganya ada kilau dan lebih kontras. Nah, ketika terimbas efek panas warna spul jadi lebih kusam gelap hingga membuatnya berubah jadi pudar warna tembaganya.

Kalau sudah begitu, segera lakukan pengetesan pada jalur output kiprox. Cuman, untuk memastikan spesial menguji spul, sementara saat pengetesan pinjamkan kiprox yang baru. Sesuai dengan data, ketika voltage output kiprox cuman di 12,3 volt - 12,4 volt, dengan kondisi sistem penerangan dimatikan, ada baiknya spul langsung ganti baru. Sebab, kondisi demikian ketika sistem penerangan kembali diaktifkan, arus output kiprox dipastikan langsung drop di bawah 12,3 volt, berlaku pada sistem pengapian model DC.

Cara yang sama untuk mengetahui sisa umur spul, juga bisa dilakukan pada sport, bebek dan skutik yang menganut sistem pengapian AC. Dengan asumsi ganti kiprox baru lebih dulu. Ketika output kiprox terbaca 13,5 volt, dengan kondisi lampu mati, itu artinya masih layak pakai. Tapi, saat pengujian tadi output arus kiprox dibawah 13 volt, segera lakukan penggantian spul.

HINDARI KIPROX KW
SECARA kualitas komponen didalamnya tak bisa tahan lama. Atau bisa juga, perhitungan arus yang diterima dan dikeluarkan kurang matching dengan orsinya. Kadang, sekali pakai saja kadang langsung konslet. Pertimbangan problem seperti ini, kemungkinan potensi untuk berbaliknya arus listrik ke spul bisa saja terjadi, termasuk membuat spul terbakar.

Spesial, buat sport, bebek dan skutik yang mengusung sistem pengapian DC, sebaiknya jangan pernah pakai kiprox jenis KW. Mengingat, kebutuhan pengapian DC ketergantungan terhadap aki lebih besar. Dan ketika kiprox tak sinkron akan cepat sekali memicu aki drop lebih dulu awalnya.




HINDARI MENGGANTI BOLAMP MENJADI LED
PROMO LED memang menggiurkan, lantaran dengan watt yang lebih kecil, sorotnya lebih terang dibanding bolam. Cuman, dengan konsumsi watt yang lebih kecil, itu artinya ada penumpukan arus listrik yang diproduksi oleh spul. Potensi baliknya arus listrik dari kiprox kemungkinan juga bisa terjadi.

Kondisi demikian ini problemnya langsung berdampak pada terbakarnya spul. Sebagai solusinya ketika memang menyambut eranya headlamp LED, praktisnya tambahkan spot light untuk memanfaatkan sisa arus listrik dari LED head lamp. Dengan begitu, arus listrik yang berlebihan tadi akan dikonversi ke sorot spot light.

PENYIMPANGAN SPUL FUEL INJECTION (FI) CUMAN NYALA MALFUNCTION
KALAU di sport, bebek dan skutik yang sudah menganut Fuel injection, ketika spul mengalami pe nyimpangan, indikator lamp ma - cam malfunction akan menyala. Kalau sudah begitu, segera la ku kan tindakan penanganan lebih lanjut, pastinya ya ke bengkel resmi atau bengkel umum yang memiliki scan tool atau diagnostic tool.

Sekali lagi ya, indikator lamp cuman nyala warna merah. Selain itu, ketika handgrip bukaannya ditambah macam suplai bahan bakar yang terlambat. Semacam ada interval brebet mekanis mesin normal bergantian. Dan ketika dipakai di kecepatan rendah masih bisa, tapi sampai berapa jauh tak bisa dipastikan. Prinsipnya, problem seperti ini segera lakukan tindakan penangan lebih lanjut.

Dan untuk memastikannya, langsung saja tes pengisian pada aki dengan voltmeter. Dengan asumsi aki masih layak pakai dan sel belum mengembang. Kalau sampai arus berada di 12,2 volt saat stasioner dan ketika handgrip dibuka untuk menambah RPM nilai voltage tak mau naik, dipastikan spul yang mengalami penyimpangan.

Sebab, siklus arus listrik idealnya ketika 1500 RPM berada di 12,2 volt, sedang ketika beranjak di 2000 - 3000 RPM, seharusnya naik di 13,1 volt dan terus naik. Sebagai penunjang mekanis fuel pump dan head lamp yang sudah menganut automotic head on.

 

 


REDAKSI   |   KODE ETIK   |   DISCLAIMER