{jathumbnail off}
Selebihnya, proses meratakan konversi power ke speed saat ini juga berlangsung. Termasuk Dony tuner DKMS Love Bird, yang aktif dan konsisten berlaga di kelas ini.
Hasil evaluasi di setiap tahunnya, saat ini catatan waktu Soleh Yahombe dan Ricko Bocel ridernya sanggup menorehkan best time 7,3 detik. Tarjet seperti itu yang yang diperbaiki terus oleh Doni tuner sekaligus owner tim DKMS Love Bird, Sengguru, Kepanjen.
Dongkrak performa mesin saat ini tahap di pembenahan camshaft, in menganut lift 8,5 mm dan ex 8,3 mm. Dengan pemakaian katup 26,5 mm (in) dan 23,5 mm (ex). Lift lebih rendah, tapi diameter katup masingmasing naik 0,5 mm.
Angka lift katup menurut Doni, sukses mengindari surging dan floating. "Dengan begitu perbandingan kompresi yang diplot di angka 13,5 : 1 jadi lebih stabil dikonversi ke power," jelas Doni yang mensuportnya dengan PWK 33 mm.
Rombakan diameter katup ini juga berdampak dikembalikannya porting intake di 29 mm dan exhaust 31 mm. Konteks demikian erat terkait kestabilan menyalurkan power, dari gigi 1 hingga 5.
"Tipikal power jadi berubah drastis makin liar, gigi 2 ke 3 masih kerap whelie," jelas Soleh yang tahu persis history perjalanan riset Satria F kombinasi biru dan merah pastel itu.
Itu juga pengaruh dari rancangan knalpot terbaru. Dengan leher 29 mm, bafel 32 mm dan sarangan 42 mm. Berikut pemakaian kampas kopling TS 125 dan pegas kopling kompetisi.
Saat laga di Trenggalek kondisi trek basah pekan silam, final gear diseting 13-39. "Berdasar antisipasi spin, seperti request Soleh dan Ricko," kata Dony.
Dan sistem pengapiannya, merujuk ke pemakaian CDI BRT yang diinstal model DC, berikut koil RMZ 250. Sipnya, fly wheel magnet dipinjam dari YZ 125, berdiameter luar 75 mm. So, gaya inertia diumpan lebih baik.
"Gasingan menengah atas jadi ringan dikail," timpal Ricko. Kalau kapasitas mesin digawangi piston LHK jenis forged berdiameter 72 mm, hingga sukses didapat 198 cc. l pid
SPEK KOREKAN :
Karbu : PWK 33 mm, Piston : LHK Forged 72 mm, CDI : BRT, Koil : TS-125, Katup : 26,5 mm (in) & 23,5 mm (ex), Final gear : 13-39, Rotor : YZ 125.
SUZUKI SATRIA-F '09 - KEPANJEN : Pengembangan Tipis-tipis, Tembus 7,3 Detik
LIMA TAHUN silam, catatan waktu terbaik bebek 4 tak 200 cc tembus di 7,7 detik. Itu ketika tuner tahap pengembangan alias riset mencari korekan yang terbaik. Bukan cuman input rider yang dievaluasi kemudian dikonversi ke penggantian option part kompetisi yang diaplikasi.
