"Jam terbang rider dan sisi psikolognya banyak ngaruh," sebut H. Joko owner Doa Ibu Racing Team, Surabaya.
Info paling hangat gacoan terbarunya Satria F kelas bebas bergaya rat bike alias tanpa warna pada rangkanya. Dipopulerkan oleh Bagus Odon yang punya workshop di kawasan Morowudi, Gresik yang menggandeng rider belia Ubet 61.
Nih dia, keduanya sama-sama young guns, muncul saat kompetisi kelas bebas berada di puncak. Sekaligus sebagai fakta keduanya, bukan aktornya mempolitisir karapan.
"Memang pure karakter petarung," puji H. Joko. Korekan terbarunya ada di racikan gigi rasio, mengusung perbandingan gigi 1(32-14), 2(25-15), 3(25-20), 5(23-22) dan 6(24-20).
Nah, di gigi 3 sebelumnya menganut perbandingan 25-19, cuman speed kurang jalan, sebab kelewat ringan. "Dan sekarang pakai 25-20, akselerasi gigi 2 ke 3 lebih jalan, "sebut Odon yang mencangkok CDI BRT YZ 125 dan fly wheel 71 mm yang diinstal DC totalos.
Bahkan sebagai penunjang untuk mempermudah gaya bawaan model matic, counter shaft dan pinion, alurnya dibubut lebih tirus. Gaya mindah gigi tanpa kopling jadi lancar. "Lumayan, bisa menyusut catatan waktu," terang Odon yang meneruskan dengan pemakaian kampas kopling dan pegas kopling kompetisi.
Dan kapasitas mesin dijamin piston LHK 72 mm dengan tambahan nat 2 ruas di bagian thrust piston. Menanggapi, naiknya kapasitas mesin proses inlet disempurnakan hasil aplikasi katup masuk 25 mm (in) dan 23,5 mm (ex). Dan dikontrol camshaft yang memiliki lift 8,2 mm pada in dan ex dan dilepas knalpot Vegas Racing Mufler.
Nah, buat kontrol durasi camshaft merujuk pada 268 derajat untuk in dan ex 270 derajat, didoping karbu PWK 35 mm Air Strike. l pid
Spesifikasi
KARBU : PWK 35 mm air strike, CDI : BRT Program YZ 125, PISTON : LHK 72 mm, KNALPOT : Vegas Racing Mufler, FLY WHEEL : Custom 71 mm, KATUP : 25 mm (in) & 23,5 mm (ex), GIGI RASIO : Gigi 1(32-14), 2(25-15), 3(25-20), 5(23-22), dan 6(24-20).
SUZUKI SATRIA F - SURABAYA : MUNCUL SAAT KOMPETISI SENGIT
SAMPAI berita ini diturunkan, belum pernah terkalahkan. Kelas fair adalah kelas bebasdan tak banyak mencekal regulasi. Demikian juga di even resmi, belum bisa menjadi acuhan kalau cuman berdasar dari catatan waktu. Sebab, manipulasi rider yang cakap start, mampu menutup kekurangan speed kuda besi.
