HONDA SONIC 150 JATIM MENUNGGU RIVAL DI GASINGAN ATAS

FAKTA berbicara lain saat Sonic 150 berlaga di kompetisi road race Jatim kelas bebek 4 tak 150 cc tune up open. Sonic 150 bagaikan raja, performanya memang juara, straight kencang, keluar tikungan ringan, cuman dalam perjalanannya butuh perjuangan.


Bukan hanya final seting yang identik dengan injeksi. Lebih dari itu, test case susunan option part by part daleman mesin, mutlak menjadi tuntutan performa mesin. "Jadi, sekali lagi bukan hanya perhitungan ya, " sebut Muhaimin tunernya.

Apalagi, Idris seeded potensial Jatim yang bernaung di tim MPM Honda Shakespeare 45 FDR KYT RCB 1 Daytona itu, masih aktif berlaga di trek pasar senggol. Tentu saja, konteks over turn hingga over RPM, saat keuluar masuk tikungan, makin sering terjadi. Wajar, ceritanya pas laga di pasar senggol, yang minim straight. Mesin seakan dipaksa buat sprint, bergasing di RPM tinggi terus. Itu juga yang merujuk Muhaimin, menggerinda dog teeth berkontur tirus, agar akurasi pindah gigi lebih baik.

Tapi, program ECU yang diaplikasi dari Daytona tetap diremap smooth, jadi tak ada distilah bawah atas yang dikorbankan. "Semua percepatan optimal diback up, "yakin Muhaimin yang menyempurnakannya dengan throttle body custom 30 mm. Malahan, fuel rate injector diremap di 200 cc kubik per minute, meskipun perbandingan kompresi rendah di angka 12,5 : 1.




Durability mesin lagi-lagi menjadi prioritas utama. Untung bobot Idris ringan tak genap sampai 42 Kg. So, Idris makin diuntungkan power to weight rasio. Untuk beradu di U-Turn, Idris tak perlu menghela di RPM tinggi. Sebab itu, durasi camshaft makin diperkuat Muhaimin tunernya untuk menghela HP, dengan acuhan camshaft berdurasi 274 derajat dan katup UMA 24 mm (in) dan 21 mm (ex).

Sengaja konversi power ke speed sejak gigi 1, 2, 3 dan 4 dibuat rata. Sekelas Idris, gaya membawa motornya tak perlu dipaksa hingga peak performa. Nah, stok power mesin makin berlimpah. Itu bukan lantaran Idris takut fight, tapi sudah terbiasa saat menghadapi sirkuit permanen.

"Ini bedanya rider profesional, tetap berkiblat menjaga ketahanan mesin, "puji H. Roby owner tim. Sebab itu, piston dipilih dari BRT berdiameter 57,28 mm dan as kruk cukup dibalans ulang. Sisi bawahnya turut ditambahkan nat lebar 6 mm dengan kedalaman 0,3 mm, sebagai pengikat stok oli mesin. Dan sengatan panas mesin hasil pembakaran dilepas knalpot RCB 1. | pid

SPESIFIKASI
Piston : BRT 57,28 mm
Katup : UMA 24 mm & 21 mm
Durasi : 274 derajat
Knalpot : RCB 1
ECU : Daytona
Accu : BITS
Kompresi : 12,5 : 1
As kruk : Re Balancing


 


REDAKSI   |   KODE ETIK   |   DISCLAIMER