M. RIZKY CROSSER 65 CC NINESTAR NMT MX TEAM, SIDOARJO, JATIM TAMPIL SUPERIOR

 

 

Aksi M. Rizky crosser 65 cc saat laga di sirkuit Sukarmed, Bumi Marinir, Karang Pilang, Surabaya. Makin menyatu dengan kuda besi & makin enteng melayani variabel handicap.   

 

 

Tampil superior hampir tak ada kesalahan, saat putra H. Irwan "Orange" asal Damarsih, Sidoarjo itu berlaga di sirkuit Sukarmed, Bumi Marinir, Karang Pilang, Surabaya dalam even spektakuler bertajuk Grasstrack & Motocross Menbanpur 2 Mar Cup 2019 yang menjadi rangkaian memperingati HUT-Menbanpur 2 Mar ke 58 (20-21/7/2019).

 

 

 

Dengan kuda besi terbarunya KTM 65 cc, yang full power M. Rizky terkesan telah menyatu dengan tipikal power kuda besinya. Semua serba terukur, ritme power dan speednya pas melayani variabel handicap sirkuit hasil garapan Janal Chunk dan Gatam Hatim crosser kawak Jatim itu.

 

Ninestar NMT MX Team, Sidoarjo. Terobsesi membawa M. Rizky ke pentas Asia Pasific.

 

 

Bahkan tak ada lagi istilah trek licin, efek kontur vulkanik yang telah mongering. M. Rizky diusianya yang masih belia tahu betul, kebutuhan power mesin yang layak diumpan. Konsistensinya menjaga buka tutup handgrip luar biasa, point ini M. Rizky secara tak langsung mampu menguasai definisi durability performa mesin.

 

Gus Ali owner Ninestar Group Indonesia dan Gus Hasan CEO Ninestar Group Indonesia, yang ikut menyaksikan performa M. Rizky, justru merasa bangga dan layak ada realisasi pengembangan, terkait performa M. Rizky. Jadi, tak sekedar soal teknis skill dan kuda besi saja.

 

M. Rizky dengan kuda besi terbarunya. Makin terpacu untuk menjadi jawara baru 2019 di kelas 65 cc.

 

 

Mungkin kedepan masih tahapan laga di even kejurda dan openchampionship, termasuk kejurnas. Di rentang usianya yang masih belia, masih banyak kesempatan untuk bekal dan pemantapan skill M. Rizky. “Saya optimis saat naik di kelas 85 cc, M. Rizky justru akan mengalami pembuktian puncak performa skill-nya, ”yakin Gus Ali.

 

Di momen itu pula, kemungkinan  akan kita bawa ke kompetisi tingkat Asia Pasific. Sekaligus merubah tradisi kepuasan pencapaian prestasi itu, tak cukup hanya di scoop nasional saja. Dan sebenarnya masih banyak crosser-crosser lain yang layak dipentaskan skala Asia Pasific. “Minimal dari sana ada penterasi baru soal training dan transfer ilmu dengan crosser-crosser dunia lain-nya, ”dukung Gus Hasan.     pid

 

 

 

  

 

 

 


REDAKSI   |   KODE ETIK   |   DISCLAIMER