Nah, tim satelit pertama yang kemungkinan besar akan memastikan siapa joki-jokinya musim depan adalah Gresini Ducati. Di tim ini, rookie Fabio Di Giannantonio punya kans besar untuk memperpanjang kontraknya untuk setahun ke depan.
Apalagi, secara performa, Di Giannantonio juga kian moncer meskipun belum sepadan dengan tandemnya, yakni Enea Bastiannini. Gagal mendulang poin di enam race pertama, Diggia berhasil mengais total 16 poin dari empat race terakhir. Yang mengejutkan, mampu merebut pole position di Mugello dan finish terbaik di posisi delapan di GP Sachsenring.

Lebih menarik lagi, Diggia juga punya berkesempatan mendapat tandem gress, yang salah satunya bakal diisi oleh Alex Marquez. Menyusul isu santer jika Enea Bastiannini yang bakal berlabuh di tim pabrikan Ducati, yakni Lenovo Ducati Team, praktis satu slot sisa di Gresini kosong.
Bergabungnya Alex Marquez ke tim satelit Ducati ini diinfokan juga oleh manajer tim Lenovo Ducati, Paolo Ciabatti yang menyatakan Gresini Ducati dan manajemen Alex Marquez sedang melakukan diskusi alias negosiasi untuk deal kontrak 2023.
"Kami akan memutuskan semuanya di akhir bulan Agustus, siapa yang akan menjadi teammate Pecco di tim pabrikan, bisa pembalap lain, bisa Enea atau Jorge. Yang pasti, Johann Zarco akan stay di Pramac Ducati," ujar Ciabatti.
"Saat ini, kami juga sedang mendiskusikan detail terakhir soal kontrak pembalap dan motor 2023, termasuk antara Alex Marquez dan Gresini yang saya tahu juga sedang dalam pembicaraan. Tetapi pembicaraan ini lebih mengarah ke tim dan pembalap, daripada ke Ducati," tambahnya.

Di MotoGP Belanda weekend ini, komposisi pembalap Team Gresini Racing tahun depan memang belum diumumkan secara resmi, namun dengan pembicaraan intensif yang terjadi, squad yang akan diisi duet Diggia dan Alex Marquez ini bakal jadi kejutan.
editor/foto : punk/motogp