Nah, Komisi Grand Prix, yang terdiri dari perwakilan Dorna, FIM, IRTA dan kembali mengeluarkan beberapa ubahan penting menyangkut sporting & tecnical regulation di MotoGP musim-musim mendatang. Satu hal yang paling disorot, adalah masalah safety pengereman kuda pacu MotoGP mulai 2022.
Sesuai dengan permintaan Brembo sebagai salah satu pemasok perangkat pengereman bagi banyak tim MotoGP dan didukung oleh asosiasi pabrikan motor yang tergabung di MSMA, Komisi Grand Prix merilis aturan penggunaan perangkat rem, baik dimensi maupun paketnya.
Mulai musim 2022 ini, hanya ada tiga ukuran disc brake berbahan karbon saja yang diperbolehkan yakni 320mm, 340mm dan 355mm yang bisa dipilih salah satunya. Namun, untuk sirkuit-sirkuit tertentu, wajib menggunakan ukuran 340mm dan 355mm, terutama jika balapan diputuskan oleh Race Director berlangsung dalam kondisi kering. Sedangkan khusus tiga sirkuit ini, yakni Motegi (Jepang), Spielberg (Austria) dan Buriram (Thailand), semua tim wajib menggunakan disc brake minimal ukuran 340mm.
Agar biaya balap juga bisa dipangkas, Komisi Grand Prix pun membatasi harga paket pengereman hanya dalam dua alternatif paket saja, yang mana maximum-cost nya tidak boleh lebih dari €80,000 atau sekitar Rp 1,28 miliar (kurs 1€=16.000).
Part pengereman memang menjadi salah satu part fital di kuda pacu MotoGP, apalagi yang tipe karbon. Bayangkan, perangkat ini bisa menghentikan laju motor dari kecepatan 320 km/jam ke 100 km/jam hanya dalam waktu lima detikan. Bahkan, dalam catatan Brembo, kecepatan motor sebelum masuk tikungan 1 di sirkuit Mugello bisa berkurang drastis dari 355 km/jam ke 90 km/jam dalam waktu 5,2 detik saja.
Size yang umum dipakai di MotoGP adalah 320mm dengan berat hanya 850g, namun disc brake ini bekerja keras dalam suhu tinggi. Size yang lebih besar, misalnya 340mm biasanya bisa menahan panas 100 °C lebih rendah daripada yang size 320mm, tetapi bobotnya lebih berat, sekitar sekitar 1200gram.
editor : punk, foto : motogp/repsol
