Di kelas Moto2 yang berlangsung Sabtu malam ini tidak disangka hasil tecepat diraih oleh Farudilla yang mencatatkan waktu tercepat 07:58.319. sedangkan di posisi kedua ini dengan catatan waktu 07:58.798 diraih oleh Yasiin Soma. Sedangkan Tommy Salim dapat menyentuh posisi ketiga dengan waktu 08:05.244. Catatan tercepat yang diraih oleh Farudilla ini bisa mempertahankan keinggulan dari pesaing — pesaing lainnya seperti Tommy Salim, Yasiin Somma dan Doni Tata.
Untuk itu, pada seri pamungkas ini rider Farudilla mengoleksi total poin sebanyak 237 yang diikuti oleh Tommy Salim di juara kedua dengan 224 poin, serta posisi ketiga diraih oleh Yasiin Soma dengan waktu 201 poin. Dengan posisi kali ini, Farudilla Adam pun sukses keluar menjadi juara umum di kelas FFA 250.
Farudilla Adam yang dijuluki sebagai The Bad Boy mengatakan “Dari seluruh seri tahun ini, memang yang paling sulit di seri terakhir ini. Karena saya harus bisa mempertahankan puncak klasemen dan meraih poin maksimal. Meski saingan dari rider-rider lain cukup berat, tapi yang paling sulit adalah melawan diri sendiri, karena saya harus menahan ego dan berusaha untuk tidak menganggap enteng lawan-lawan saya,” jelasnya.
Selain sengitnya persaingan di kelas FFA 250, aksi kejar-kejaran juga terjadi di kelas bergengsi FFA 450 International yang diikuti duo rider kelas dunia Germain Vincenot dan Sylvain Bidart. Meski telah menampilkan aksi-aksi terbaiknya di lintasan pada sesi Moto1 dan Moto2, kedua pebalap asal Perancis ini akhirnya harus mengakui keunggulan pebalap Indonesia, Tommy Salim.
Mengantongi modal sebagai tuan rumah, giliran Tommy Salim menjadi Juara Kelas FFA 450 International dengan mengantongi 50 poin. Germain Vincenot membuntuti di belakangnya dengan 42 poin dan di posisi ketiga diraih Farudilla Adam dengan 40 poin. Sementara Sylvain Bidart harus puas di posisi keempat meraih 35 poin.
“Balapannya berlangsung luar biasa hari ini di Jakarta, semua bisa berjalan dengan lancar. Namun Tommy Salim tampil dengan sangat baik, jadi cukup sulit buat saya untuk melawannya di sini. Meski begitu saya sangat menikmati balapannya,” terang Germain Vincenot menanggapi jalannya race.
Perwakilan SuperAdventure, Mario CSP menyampaikan apresiasinya kepada para pebalap yang telah berpartisipasi sejak seri perdana ajang ini bergulir pada Mei lalu di Tasikmalaya. Mario berharap, skena balap Supermoto di Indonesia akan kian kompetitif dan mampu terus melahirkan rider-rider berprestasi.
“Selamat kepada para juara dari seluruh kelas yang diperlombakan di SuperAdventure International Supermoto Race 2023. Harapannya tentu kita ingin skena supermoto di Indonesia terus berkembang secara positif dan semakin banyak pebalap-pebalap kita yang mampu bersaing di level internasional,” terang Mario.
Naskah / Foto : Masdon