Bersaing membawa nama masing-masing provinsi untuk tampil di final PON XXI yang berlangsung di Aceh-Sumut tahun 2024 mendatang, racer-racer yang kebanyakan berusia muda tersebut menampilkan skill dan daya juang tinggi untuk meraih hasil maksimal, terutama di kelas perorangan dan beregu.
Di kelas bebek 150cc modifikasi perorangan race 1 yang diikuti oleh 29 racer dari 29 provinsi, racer Wahyu Nugroho asal Jawa Tengah bertarung ketat dengan Aldiaz Aqsal asal NTB, AM Fadly pembalap DKI dan Hafid Pratama asal Jogja. Diperkuat motor Yamaha MX King dengan spesifikasi standar maka mental, skill dan performa pembalap menjadi kunci utama untuk menjadi pemenang.
Jelang last lap, Wahyu Nugroho asal Jawa Tengah mampu melesat meninggalkan rivalnya hingga sukses mencatatkan waktu tercepat 25.02,348 detik. Catatan finish Wahyu Nugroho disusul Aldiaz Aqsal asal NTB yang membukukan waktu 25 menit 02,407 detik dan pembalap DKI yakni AM Fadly mencatat waktu 25 menit 14,834 detik.
"Kalau soal strategi, kita serahkan kepada para pembalap kita, karena mereka pembalap profesional dan sudah tau bagaimana cara penyikapan saat balapan. Mereka sudah punya pengalaman balap PON dan kita juga pernah meraih medali. Sebelumnya kita juga sudah melakukan persiapan dan sesi latihan di Mijen dengan motor standar seperti yang dipakai di PON ini. Intinya Jateng Gayeng! " bangga Fritz Johanes, ketua IMI Jawa Tengah memberi komentar.
"Persaingan di cabang balap motor di PON XXI tentu ketat, karena spek motor sama, termasuk ban Pirelli standar yang disiapkan panitia dan sudah disesuaikan dengan kondisi lintasan dan cuaca," tambah Zulfikar, mekanik tim PON Jawa Tengah.
Sedangkan wakil Jawa Timur yang diperkuat racer Hafid Fahril Rasyadan yang juga keponakan alm. Denny Tri Yugo finish di urutan ke 5. Sementara, Murobbi Vitony yang akrab disapa Robby Sakera tidak bisa melanjutkan lomba dikarenakan crash disaat lomba.
Di kelas beregu, kontingen Jatim sempat meraih pole position setelah Hafid Fahril Rasyadan mencatat waktu tercepat disusul Rizki Ibrahim asal Jabar dan Hafid Pratama asal Jogja.
Meski gigih mempertahankan racing line di tiap 25 putaran, racer Jatim asal Probolinggo mendapatkan tekanan dari Aldiaz Aqsal asal NTB dan Wahyu Nugroho asal Jawa Tengah. Ditunjang bekal terbang tinggi dan kenyang pengalaman maka racer NTB itu pun sukses menjadi yang tercepat di kelas beregu dengan waktu 24 menit 59,723 detik disusul Rasya asal Jatim di urutan ke dua dengan waktu 24 menit 59,828 detik dan Wahyu Nugroho asal Jawa Tengah dengan waktu 25 menit 00,100 detik.
Dengan hasil race ini, nantinya terdapat 22 racer yang akan mendapatkan slot untuk berlaga di babak final cabang road race di kelas perorangan. Sedangkan untuk kategori beregu akan dipilih 10 racer.
"Cabang balap motor termasuk salah satu cabang unggulan dan potensial bagi Jawa Timur, dan dengan dukungan dan doa dari masyarakat Jatim, semoga cabang ini bisa meraih emas di PON XXI nanti," optimis Bambang Haribowo, selaku ketua pengprov IMI Jawa Timur.
editor/foto : cand/tim