Secara rentet dipaparkan Teguh Harianto, Produk Quality Monitoring MPM Honda Jatim. Dari perbedaan segi design body yang condong lebih kekar dibagian tangki serta desain penyokong lain.
BEDAH Teknologi New CBR250RR. Kupas Detail Perbedaan Dengan Versi Sebelumnya.
“Khusus diluar tipe standart, New CBR250RR mengalami increase Performance. Disitu penyesuaian part dilakukan honda agar sesuai dengan kebutuhan konsumen, “ jelas Teguh.
Secara diameter piston dan langkah tetap sama dari versi 2016 maupun 2020 yakni piston 62 mm dan langkah 41,36 mm. Namun penyesuaian nya efektif menjadikan power mesin naik dari 30Kw di versi 2020 menjadi 31Kw di versi 2023.
KENALI TOMBOL HOLDER. Tekankan Pada Mengaktifkan Quick Shifter dan Mode Berkendara.
Seperti perbandingan kompresi lebih padat yakni 12,5:1 dari yang awalnya 12,1:1 diversi sebelumnya. Hasil papas silinder head sehingga ruang pembakaran menjadi lebih sempit.
Juga tinggi lift camp yang naik dari angka 6,8 mm di versi 2020 menjadi 6,9mm di versi 2023. Selain itu, perbandingan rasio semua percepatan berbeda dari versi sebelumnya. Imbasnya power motor lebih menjadi lebih besar begitu pula akselerasi.
Selain itu dipaparkan gamblang pula soal teknologi quick shifter yang sudah disematkan pada New CBR250RR SP+QS. Dimana akselerasi dan deaselerasi perpindahan perseneling tanpa melakukan penekanan kopling.
“Jadi ketika diaktifkan ECU akan mengirim sinyal ke sensor guna mengoperasikan kinerja pada mesin. Efeknya selain tanpa pakai tuas kopling akselerasi makin cepat begitu juga deselerasi tidak terasa nahan,” tambah Teguh Harianto.
SAFETY RIDING JURNALIS. Tekankan Berkendara pada Big Bike.
Awak media juga diajak menjajal performa New CBR250RR. Tapi sebelumnya materi khususnya riding big bike jenis sport dipaparkan oleh Ahmad Hilmi, Instruktur Safety Riding MPM. Sebagai pembekalan awak media sebelum mencoba New CBR250RR.
Crew Ototrend Nanda juga turut serta mencoba unit yang dilaunching akhir 2022 lalu. “kalau akselerasi tergolong gesit. Quick shifter bekerja sempurna kenaikan percepatan lebih maksimal begitu juga pengurangan gigi perseneling mesin jadi tidak terlalu nahan,” tutup Nanda Ototrend.
Naskah/Foto: Nanda.