Dalam kompetisi yang diikuti tim-tim dari 14 negara ini, mahasiswa BINUS ASO School of Engineering akan menunjukkan kemampuannya dalam membuat mesin dengan konsumsi energi yang efisien tanpa mengorbankan performa mesin.
Di Shell Eco-marathon tahun ini, tim Binus memiliki target untuk dapat mencatatkan efisiensi lebih baik dari tahun lalu atau lebih tinggi daripada prestasi kami sebelumnya di tahun lalu.
Untuk mencapai hasil ini, tim ini fokus untuk menciptakan mobil dengan desain yang efisien, menggunakan carbon fiber di body dan dapur pacu yang baru. Tentu selain BINUS, ada Prima Tigon Global yang memberikan dukungan dalam pengembangan mobil ini.
"Melihat torehan prestasi mahasiswa BINUS ASO School of Engineering di ajang Shell Eco-marathon tahun lalu, kami optimis di tahun ini para mahasiswa dapat kembali mencetak kesuksesan dalam ajang ini dan membuktikan bahwa generasi muda memiliki peran nyata dalam energi terbarukan yang berkelanjutan di Indonesia," yakin Prof. Fergyanto – Dekan BINUS ASO School of Engineering, saat pengenalan tim dan kendaraan hemat energi Binus tersebut.
Tahun lalu, D’BASE Team dari BINUS ASO School of Engineering berhasil menyelesaikan Shell Eco-marathon Asia dengan finish di 5 besar untuk kategori prototipe dengan tenaga baterai atau listrik dan finish 12 besar untuk kategori urban dengan tenaga mesin berbahan bakar bensin. Mobil Prototipe D’BASE Team berhasil mencatatkan efisiensi sebesar 224 km/kWh dan mobil Urban Concept D’BASE berhasil mencatat efisiensi bahan bakar sebesar 67 km/liter.
editor/foto : tim