Namanya Museo Ferrari Maranello. Ferrari adalah impian masa kecil saya (dan rasanya setiap pecinta mobil pasti mengidolakannya). Kebetulan sekali ada teman yang melakukan road trip (berkendara jauh dari kota ke kota) dari kota Bologna menuju kota Milan sejauh 52 km sehingga saya bisa ‘nunut’ dan turun di kota Maranello yang memang dilewatinya.
Cukup sejam saja dari kota Bologna untuk mencapai kota Maranello tempat museum yang berdiri sejak 1990 di jalan Via Alfredo Dino Ferrari, 43, 41053.
Keluar dari highway langsung disambut dengan pabrik Ferrari yang bergaya klasik senada dengan kota Maranello yang dikelilingi bangunan rumah kuno khas Italia. Sekitar 300 meter dari pabrik Ferrari, tibalah kita di Museo Ferrari Maranello.
Di jalanan sekitar pabrik maupun museum itu banyak Ferrari berkeliaran dengan suara khasnya.Ternyata Ferrari itu bukan milik warga tetapi disewa-sewakan untuk pengunjung yang ingin mencoba sensasi mengendarai sang ‘prancing horse’.
Banyak toko souvenir yang sekaligus mempunyai beberapa unit Ferrari berbagai tipe untuk bisa dikendarai beberapa menit dengan membayar EUR90 – EUR1400.
Yang paling murah hanya berkendara selama 10 menit di daerah Museo Ferrari sedangkan yang paling mahal bisa menggeber Ferrari di track balap selama 1 jam.
Masuk ke dalam museum seluas 2500 meter persegi ini, saya merasakan deg-deg-an sekaligus excited sama seperti anak kecil masuk ke toko permen atau orang dewasa masuk ke sex shop.
Melewati pintu utama langsung disambut dengan mobil asli Ferrari F1 full size yang dipasang berdiri di dinding membuat pengunjung terpesona. Untuk masuk lebih lanjut harus membayar tiket sebesar EUR15 (Rp. 225 ribu), tidak terlalu mahal untuk mengunjungi museum kelas dunia ini.
Hall pertama, menampilkan bagaimana cara awal membuat Ferrari yakni mulai dari desain berupa gambar tangan maupun dengan bantuan computer hingga membuat body mould dari kayu untuk mobil 156 F1 Ferrari 1961 dan dari clay untuk mobil Ferrari J50.
Berlanjut ke hall kedua berisi Ferrari 275 GTB 1964 bersanding dengan sang legendaris, F40 dan beberapa Formula 1 dari masa ke masa. Di hall ini, tematis menampilkan bahwa gen balap Ferrari diaplikasikan dengan baik ke mobil jalanan.
Dan gen balap ini terakhir diturunkan ke mobil jalan raya, La Ferrari Aperta 70th Edition warna hitam yang pernah hadir di Jakarta saat Ferrari Day di BSD beberapa bulan lalu. Di hall berikutnya, berjajar 9 mobil klasik Ferrari berbagai model dan warna.
Selanjutnya hall 4 inilah hall of champion yang paling difavoritkan oleh pengunjung. Gedung gelap dengan karpet hitam dan ada panggung setengah lingkaran dengan posisi miring memajang 8 mobil balap Ferrari F1 mulai tahun 50-an hingga 2004.
Di depan panggung ini ada Ferrari F1 2008 milik Filipe Massa. Di hall ini terlihat bagaimana perkembangan evolusi mobil balap Ferrari F1 dari masa ke masa dan setiap mobil ini mewakili era keemasannya.
Pengunjung bisa melihat juga video singkat di layar raksasa yang terpasang di tembok tentang perjalanan kemenangan Ferrari di ajang balap paling bergengsi di dunia itu. Berseberangan dengan layar raksasa terdapat rak kaca yang berisi ratusan piala dan piagam serta memorabilia balap lainnya termasuk milik Niki Lauda dan Michael Schumacher yang menunjukkan perjalanan panjang balap Ferrari.
Karisma Ferrari yang magis dan aura balap mampu membius 180 ribu orang pengunjung setiap tahun di hall nomor 4 ini. Masuk ke hall terakhir, mengambil tema Rosso Infinito (red forever-selalu merah), dipajanglah Ferrari F50, Enzo, dan Ferrari P1 serta mobil balap Ferrari FXX K 2014. Puas melewati semua hall, saat menuju pintu keluar ada arena bermain F1 simulator dan simulasi pitstop.
Selesai melakukan tour Museo Ferrari Maranello, sejenak saya menikmati aura sang kuda jingkrak di Ferrari café yang nyaman, saya ingin menutup perjalanan dan membiarkan imajinasi melayang sambil menyisip illy coffee ditemani topi dan casing Iphone 6 yang saya beli di toko ofisial Ferrari sebagai kenangan.
Akhirnya, setelah sore menjelang, dengan berat hati, kaki melangkah pulang dengan taksi menuju Maranello Stazione (stasiun kota Maranello) untuk balik ke kota Bologna dengan kereta 40 menit dan cukup membayar EUR6,8 (Rp, 105 ribu). | Yudy Hananta